Jakarta, IGONTV.com – Gelombang protes besar melanda Prancis setelah puluhan ribu warga turun ke jalan dalam aksi bertajuk “Block Everything” untuk menentang kebijakan Presiden Emmanuel Macron. Kementerian Dalam Negeri Prancis mencatat lebih dari 197 ribu orang ikut serta dalam demonstrasi yang berlangsung di berbagai kota.
Unjuk rasa ini dipicu oleh kebijakan pemotongan layanan sosial dan usulan langkah penghematan pemerintah yang dinilai memberatkan kelas menengah. Aksi yang berawal dari seruan di media sosial itu kini meluas dengan tuntutan keadilan sosial dan reformasi ekonomi.
“Kami ingin layanan publik yang efektif, pajak lebih tinggi bagi orang kaya, dan keringanan bagi masyarakat miskin,” kata Jean-Baptiste (30), salah satu demonstran, dikutip AFP.
Protes juga dipicu penunjukan Perdana Menteri baru, Sebastien Lecornu, yang dianggap sebagai loyalis Macron. Sebagian warga menilai penunjukan tersebut menunjukkan ketidakpekaan pemerintah terhadap krisis politik yang sedang berlangsung.
“Masalahnya bukan menteri, tapi Macron sendiri. Dia harus mundur!” teriak seorang demonstran bernama Fred. Seruan agar Macron lengser semakin menggema di tengah kerumunan.

Situasi memanas ketika polisi anti huru hara menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa di Paris. Bentrokan tak terelakkan, dan ratusan orang dilaporkan ditahan. Dari total penangkapan, 415 orang masih berada dalam tahanan kepolisian.
Kondisi ini menambah tekanan terhadap Macron, yang juga sedang berjuang menurunkan defisit anggaran Prancis yang mencapai hampir dua kali lipat batas 3 persen Uni Eropa, serta beban utang negara setara 114 persen dari PDB.














