Jakarta, IGONTV.com — Kementerian Komunikasi dan Digital menilai program pendidikan gratis Sekolah Rakyat dapat menjadi jalan keluar untuk memutus lingkaran kemiskinan di Indonesia.
Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya, menyebut program ini tengah membangun ratusan sekolah unggulan. “Sekolah Rakyat saat ini sedang memproses pembangunan 100 sekolah, dan diharapkan bisa mengangkat derajat keluarga miskin,” ujar Fifi di Jakarta, Sabtu (23/8).
Sekolah Rakyat merupakan program yang digagas Presiden Prabowo Subianto untuk menyediakan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, sesuai data Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
Siswa Sekolah Rakyat tinggal di asrama dan menempuh jenjang pendidikan formal mulai dari SD, SMP, hingga SMA. Pada siang hari, siswa belajar mata pelajaran umum, sementara malam hari mereka dibekali pendidikan karakter, nilai agama, kepemimpinan, hingga keterampilan hidup.
Menurut data Kementerian Sosial, tahap pertama pembangunan sekolah ini menargetkan 165 unit. Dari jumlah itu, 100 sekolah telah beroperasi pada Juli–Agustus. Sekolah tersebar di berbagai wilayah, mulai dari 22 di Sumatera, 48 di Jawa, 4 di Bali–Nusa Tenggara, 4 di Kalimantan, 15 di Sulawesi, 4 di Maluku, hingga 3 di Papua.
Presiden Prabowo sendiri telah memberikan pembekalan kepada 154 kepala sekolah dan lebih dari 2.200 guru Sekolah Rakyat di Jakarta pada Jumat (22/8). Pemerintah berharap program ini menjadi salah satu solusi nyata dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sekaligus mengurangi kesenjangan sosial.