Jakarta, IGONTV.com — Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) mengamankan sebanyak 997 orang terkait unjuk rasa anarkis yang terjadi di wilayah hukumnya sejak 29 Agustus hingga 16 September 2025. Dari jumlah tersebut, 415 orang di antaranya merupakan anak di bawah umur.
Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto menjelaskan, 582 orang dewasa dan ratusan pelajar terlibat dalam aksi yang berujung kericuhan. Dari total 997 orang, sebanyak 682 telah dipulangkan, sementara 315 lainnya masih menjalani proses hukum.
“Sebagian besar anak di bawah umur sudah kami kembalikan langsung ke orang tua mereka. Banyak dari orang tua yang bahkan tidak mengetahui aktivitas anak-anaknya,” ujar Nanang di Surabaya, Kamis (18/9).
Ia menegaskan, kepolisian juga memberi pemahaman kepada para orang tua agar lebih mengawasi pergaulan anak. “Ini menjadi pelajaran penting. Orang tua pasti kecewa, tapi saya yakin rasa sayang akan semakin besar setelah anaknya kembali,” imbuhnya.
Selain soal pengawasan keluarga, Kapolda juga mengingatkan pentingnya literasi digital di kalangan generasi muda. Ia menyoroti penggunaan media sosial yang sering kali memicu tindakan provokatif.
“Dengan teknologi di genggaman, informasi bisa menyebar sangat cepat. Maka dari itu, generasi muda harus bijak memilah mana informasi positif dan mana yang menyesatkan,” tegasnya.
Nanang menilai keterlibatan ratusan pelajar dalam aksi anarkis ini menjadi peringatan serius bagi masyarakat. Ia berharap kejadian tersebut menjadi pembelajaran agar tidak terulang kembali di masa mendatang.
“Peristiwa ini merupakan pengalaman yang mahal. Jangan sampai anak-anak kita terseret dalam hal serupa yang bisa merugikan masa depan mereka,” pungkasnya.














