Jakarta, IGONTV.com — Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat sedikitnya 1.760 warga Palestina tewas ketika berusaha mendapatkan bantuan kemanusiaan di Gaza sejak 27 Mei hingga 13 Agustus 2025.
Dalam pernyataan yang dikutip AFP pada Jumat (15/8), Komisi HAM PBB menyebut 994 korban tewas berada di sekitar lokasi distribusi bantuan Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), sementara 766 lainnya meninggal di sepanjang rute konvoi pasokan. “Sebagian besar pembunuhan ini dilakukan oleh militer Israel,” tulis pernyataan tersebut.
Data terbaru ini menunjukkan lonjakan dibandingkan laporan 1 Agustus lalu yang menyebut 1.373 korban tewas. Pada Jumat, badan pertahanan sipil Gaza juga melaporkan 31 orang meninggal akibat tembakan Israel, termasuk 12 di antaranya saat menunggu bantuan.
Sementara itu, militer Israel menyatakan serangan ditujukan untuk menghancurkan kemampuan militer Hamas sekaligus membebaskan sandera yang masih ditahan. Kepala staf militer Israel mengungkap rencana operasi baru di Gaza telah disetujui dan akan menyasar wilayah padat penduduk serta kamp pengungsi yang selama 22 bulan terakhir menjadi titik utama konflik.
Laporan lapangan AFP menyebut serangan udara Israel dalam beberapa hari terakhir semakin intensif mengarah ke permukiman. Hamas menuding Israel melakukan serangan darat “agresif” di sejumlah titik.

Rencana pemerintah Israel memperluas operasi militer mendapat kritik tajam dari komunitas internasional dan penolakan domestik. Pakar yang didukung PBB memperingatkan risiko kelaparan massal akibat pembatasan drastis terhadap bantuan kemanusiaan.
Perang yang dipicu serangan Hamas pada Oktober 2023 telah menewaskan 1.219 orang di Israel. Sejak itu, serangan balasan Israel dilaporkan menewaskan sedikitnya 61.827 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang datanya dinilai kredibel oleh PBB.