IGONTV.com – Pernahkah Anda bertanya-tanya, kenapa hampir semua tisu toilet yang kita gunakan selalu berwarna putih? Padahal warna-warni akan terlihat lebih menarik, bukan? Ternyata, warna putih pada tisu toilet bukan tanpa alasan. Ada pertimbangan fungsional, estetika, hingga efisiensi produksi di balik tampilannya yang sederhana itu.
Secara alami, bahan dasar tisu toilet berasal dari pulp kayu, yang warnanya cenderung cokelat pucat atau krem. Untuk menjadikannya putih, produsen melakukan proses pemutihan (bleaching) menggunakan zat kimia tertentu agar tampak bersih, steril, dan higienis.
Warna putih juga memudahkan pengguna untuk melihat apakah tisu masih bersih atau sudah kotor. Ini berkaitan erat dengan aspek kebersihan dan kenyamanan. Bayangkan jika tisu berwarna gelap—akan sulit menilai apakah tisu tersebut sudah bisa digunakan lagi atau tidak.
Selain itu, memproduksi tisu berwarna justru lebih mahal. Proses penambahan pewarna membutuhkan bahan tambahan, biaya lebih tinggi, dan bisa menimbulkan risiko alergi kulit bagi sebagian orang. Warna putih dianggap paling aman, netral, dan cocok untuk kebutuhan sehari-hari yang bersentuhan langsung dengan kulit sensitif.

Beberapa merek memang pernah merilis tisu toilet berwarna atau bermotif, namun tidak banyak diminati pasar. Konsumen lebih percaya pada tampilan bersih dan minimalis warna putih, yang juga memberi kesan higienis dan nyaman digunakan di berbagai tempat, mulai dari rumah hingga fasilitas umum.
Jadi, lain kali saat Anda mengambil selembar tisu putih di kamar mandi, kini Anda tahu—kesan sederhana itu ternyata hasil dari pertimbangan panjang soal kenyamanan, kebersihan, dan efisiensi.
Penulis: Redaksi IGONTV














