IGONTV.com – Dari Indonesia Untuk Dunia
Emoji kini menjadi bagian tak terpisahkan dari komunikasi digital. Setiap hari, miliaran orang menggunakannya di pesan singkat, media sosial, dan email. Namun, sedikit yang mengetahui bahwa simbol mungil ini pertama kali lahir di Jepang lebih dari dua dekade lalu.
Lahir dari Inovasi di Jepang
Pada 1999, desainer asal Jepang, Shigetaka Kurita, menciptakan 176 emoji pertama untuk operator telekomunikasi NTT Docomo. Tujuannya sederhana: membuat komunikasi digital lebih ekspresif di era ponsel dengan layar hitam putih dan pesan singkat terbatas.
Emoji awal tersebut mencakup simbol cuaca, makanan, emosi, dan aktivitas sehari-hari. Ukurannya hanya 12×12 piksel, tetapi berhasil memberi warna baru dalam komunikasi singkat yang sebelumnya didominasi teks polos.
Masuk Standar Global
Meski populer di Jepang, emoji baru mendunia pada 2010 saat Unicode Consortium memasukkannya ke dalam standar internasional Unicode. Keputusan ini memungkinkan emoji digunakan lintas perangkat dan platform, dari iPhone hingga Android, serta berbagai aplikasi pesan instan.
Raksasa teknologi seperti Apple dan Google kemudian mengadopsi emoji dalam sistem operasi mereka, disusul media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.
Alasan Penciptaan
Menurut Kurita, emoji diciptakan untuk mengatasi keterbatasan teks dalam menyampaikan emosi. Simbol visual dianggap mampu menyampaikan maksud lebih cepat dan personal, sekaligus menambah unsur kehangatan dalam percakapan digital.

Dampak Budaya Global
Kini, emoji telah diakui sebagai fenomena budaya global. Museum of Modern Art (MoMA) di New York bahkan memasukkan koleksi emoji pertama Kurita ke dalam pameran permanen pada 2016.
Setiap 17 Juli, dunia merayakan World Emoji Day, menandai tanggal yang muncul pada ikon kalender di iOS. Hingga 2025, Unicode mencatat lebih dari 3.600 emoji resmi yang terus berkembang, termasuk variasi warna kulit, gender, dan simbol inklusif lainnya.
Fakta Menarik
- Emoji pertama buatan Kurita hanya berjumlah 176 ikon.
- Emoji 😂 (Face with Tears of Joy) pernah dinobatkan Oxford Dictionaries sebagai Word of the Year pada 2015.
- Beberapa negara memiliki emoji favorit berbeda, misalnya 🍵 di Jepang dan ❤️ di Amerika Serikat.
Emoji bukan sekadar gambar kecil, tetapi telah menjadi bahasa universal yang menjembatani perbedaan bahasa dan budaya di era digital. Dari ide sederhana di Jepang, emoji kini menjadi simbol global yang memengaruhi cara kita berkomunikasi.
Penulis: Redaksi IGONTV
Editor: Muhamad Ridwan
- Unicode Consortium – Emoji List, v15.1 https://unicode.org/emoji/
- BBC News – The history of emoji (2019)
- Smithsonian Magazine – Meet Shigetaka Kurita, the man who invented emoji (2016)
- The New York Times – How Emoji Conquered the World (2018)
- NTT Docomo Corporate History – i-mode and the birth of emoji