Jakarta, IGONTV.com — Kasus keracunan massal dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, terus meluas. Hingga Kamis (25/9/2025), total korban tercatat mencapai 1.333 orang, mayoritas pelajar dari tingkat SD hingga SMA.
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang menilai penyebab insiden tersebut sebagai kelalaian yang tidak dapat diterima. Ia mengungkapkan, bahan baku ayam yang digunakan sebagai lauk diketahui dibeli sejak Sabtu, namun baru dimasak empat hari kemudian.
“Penggunaan bahan makanan yang tidak segar tidak bisa ditoleransi. Ini di luar nalar, bagaimana bahan dibeli Sabtu baru dimasak Rabu,” ujar Nanik saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (26/9/2025).
Nanik menambahkan, penyimpanan dalam jumlah besar turut memperparah kondisi. Ayam yang mencapai 350 ekor disimpan di dalam freezer sebelum diolah. “Kalau jumlahnya kecil mungkin tidak masalah, tapi untuk ratusan ayam, penyimpanan seperti itu tidak memadai,” tegasnya.
Data Dinas Kesehatan Bandung Barat menunjukkan, kasus pertama terjadi di wilayah Cipongkor pada 22–23 September 2025 dengan 393 korban. Kasus serupa muncul di Cihampelas dengan 192 korban, lalu bertambah 201 korban dari klaster dapur lain di Cipongkor.
Gelombang kedua muncul sehari kemudian dengan jumlah korban lebih banyak, yakni 730 orang. Seluruh korban mengalami gejala mulai dari mual, pusing, hingga sesak napas setelah menyantap makanan dari program MBG.
Otoritas kesehatan masih melakukan investigasi untuk memastikan penyebab pasti dan mencegah kejadian serupa. Program MBG sendiri merupakan bagian dari kebijakan pemerintah untuk menyediakan makanan bergizi bagi pelajar di seluruh Indonesia.














