Denpasar, IGONTV.com – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menegaskan agar penanganan korban banjir di Denpasar, Bali, memprioritaskan kelompok rentan. Lansia, bayi, anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, serta warga dengan kebutuhan khusus disebut harus menjadi perhatian utama.
“Pengungsi yang sakit, termasuk penyakit kulit pascabanjir, juga harus segera ditangani. Anak-anak jangan sampai tertinggal sekolah,” ujar Gibran saat meninjau posko pengungsian di Balai Banjar Tohpati, Jumat (12/9).
Selain itu, Gibran memastikan pemerintah akan memperbaiki fasilitas umum yang rusak, mulai dari sekolah, tempat ibadah, pura, hingga jembatan. Pemerintah pusat dan daerah kini melakukan asesmen untuk mempercepat pemulihan rumah warga dan tempat usaha.
“Sesuai arahan Presiden, tindakan cepat harus dilakukan dan bantuan BNPB harus tepat sasaran,” tegasnya.
Di lokasi pengungsian, sejumlah warga juga menyampaikan harapan bantuan. Salah satunya Ida Ayu Suryawati yang kehilangan usaha aksesoris dan perlengkapan ponsel akibat terendam banjir. Ia mengaku rugi lebih dari Rp40 juta dan berharap mendapat keringanan kredit serta modal usaha.

Berdasarkan data Perbekel Kesiman Kertalangu I Made Suena, terdapat 70 kepala keluarga atau 124 jiwa terdampak banjir di Tohpati, Denpasar Timur. Dari jumlah itu, 20 KK atau 28 jiwa masih bertahan di posko pengungsian.
Sementara itu, BPBD Bali melaporkan banjir besar dan longsor melanda 123 titik di tujuh kabupaten/kota. Data BNPB hingga Kamis (11/9) pukul 17.00 WITA menyebut total 16 orang meninggal dunia dan satu masih hilang. Korban terbanyak berada di Denpasar dengan 10 jiwa, disusul Gianyar tiga jiwa, Jembrana dua jiwa, dan Badung satu jiwa.














