IGONTV.com — Dari Indonesia Untuk Dunia
Kebiasaan mengisi ulang botol air mineral bekas sering dianggap hemat dan ramah lingkungan. Namun, botol plastik sekali pakai tidak dirancang untuk pemakaian berulang. Praktik ini justru berisiko membahayakan kesehatan.
Menurut U.S. Food and Drug Administration (FDA), botol plastik jenis PET (Polyethylene Terephthalate) aman digunakan sekali, tetapi tidak direkomendasikan untuk dipakai kembali. Paparan panas, sinar matahari, atau pencucian berulang dapat membuat plastik melepaskan zat berbahaya ke dalam air.
Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2019 menyebut air dalam botol plastik dapat mengandung mikroplastik. Penggunaan ulang meningkatkan jumlah partikel yang terlepas, terutama setelah terpapar suhu tinggi. Mikroplastik berpotensi masuk ke aliran darah dan jaringan tubuh, meski dampak jangka panjangnya masih diteliti.
Penelitian yang diterbitkan dalam Environmental Monitoring and Assessment tahun 2020 menemukan kadar antimon dalam air meningkat ketika disimpan lama di botol PET, terutama pada suhu di atas 25 derajat Celcius. Selain itu, kerusakan plastik juga bisa memicu pelepasan ftalat, senyawa kimia yang dikenal sebagai pengganggu hormon.
Risiko lain datang dari bakteri. Studi di Kanada (Williams et al., 2009) menunjukkan botol air yang dipakai lebih dari enam hari tanpa pembersihan bisa memiliki tingkat kontaminasi bakteri setara toilet umum.

Sebagai alternatif, masyarakat disarankan menggunakan wadah minum yang memang dirancang untuk pemakaian berulang. Pilihan yang lebih aman meliputi botol stainless steel, botol kaca dengan pelindung silikon, atau botol plastik Tritan bebas BPA. Botol juga sebaiknya dicuci rutin dengan sabun dan air hangat, lalu dikeringkan sebelum digunakan kembali.
Mengisi ulang botol sekali pakai memang tampak praktis, tetapi risikonya tidak sebanding dengan manfaatnya. Menggunakan botol yang aman dan tahan lama jauh lebih menyehatkan sekaligus ramah lingkungan.